MEMBACA boleh, MENGAPRESIASI boleh, COPY PASTE? Jangan merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi PLAGIAT! TOLONG HARGAI HAK CIPTA. Selamat membaca :)

Minggu, 10 Maret 2013

Teruntuk Kamu.


Teruntuk kamu, mantanku, tangis, dan tawaku. "Masih ada doa yang mengalir, untuk kebahagiaan, tawa, dan kesehatanmu. Selalu!"


Rindumu dan rinduku tak lagi sama dan tak lagi saling menyapa. Aku dan kamu takkan mungkin bisa seperti dulu, semua berbeda, semua berubah. Aku dan kamu tak mungkin lagi menjadi kita, karena disana mungkin kau telah bersama pilihanmu.

Maaf, karena aku tak mampu memberi keindahan dalam hidupmu. Maaf, karena ku biarkan kamu memasuki hidupku. Harusnya ku akhiri segalanya, ketika ku biarkan kau memasuki hidupku. Jadi, takkan pernah ada kita dalam dongeng sebelum tidur ataupun sejarah yang tak dibukukan.


Biarkan saja angin bersenandung sendiri
Biarkan saja wajahmu menggantung dalam sunyi
Biarkan saja tawa renyahmu menghantui setiap hari
Itulah tanda
Bahwa aku membiarkan diriku
Untuk tetap merindukanmu
Hingga sekarang, masih ada doa yang mengaliri malam-malammu
Masih ada doa yang menghakimi kebahagiaanmu
Masih terucap lirih doaku, untuk menuntunmu pulang
Ke sini...
Pulanglah...
Aku merindukanmu...

Friday, eight - august - two thousand and twelve. Tempat gelap itu menjadi saksi, dua hati menjadi satu, melebur dalam perbedaan. Kamu pria yang sempat menjadi senja dan malamku, pria yang terkadang sempat menjadi teman begadangku, si mata sipit yang pernah menjelma menjadi tangis dan tawaku. 

Dari wanita  yang seringkali merindukanmu dan
diam-diam masih menginginkan kamu...kembali.

Dari wanita yang berjarak  1 tahun  denganmu, 
wanita yang masih saja rela dipermainkan kenangan.

Dari mantanmu yang kadangkala membasahi selimut
tidurnya dengan air mata yang jatuh untukmu.