MEMBACA boleh, MENGAPRESIASI boleh, COPY PASTE? Jangan merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi PLAGIAT! TOLONG HARGAI HAK CIPTA. Selamat membaca :)

Sabtu, 23 Februari 2013

Yang aku perjuangkan dengan susah payah, Yang kau abaikan dengan mudahnya.


Setiap orang pasti punya kisahnya masing-masing. Dalam kisahnya, ia harus berjuang, berdiam,menunggu dan berharap pun juga adalah bagian dari perjuangan. Berharap dan menunggu. Itulah yang selama ini kulakukan, sebagai wujud dari perasaanku yang entah mengapa masih ingin memperjuangkanmu dan berharap padamu.

Aku tahu, setiap malamku selalu kuisi dengan kenangan dan ingatan. Kenyataan yang harus kuterima, kau tak pernah ada disampingku, entah untuk menenangkan sedihku dan merangkul kesepianku. Dengan sikapmu yang acuh tak acuh dan tidak peka seperti itu, mengapa aku masih ingin memperjuangkanmu? Aku tak tahu, jadi jangan tanyakan padaku mengapa aku juga bisa mencintaimu dengan cinta yang tak benar-benar kupahami.

Ketika bayang-bayang wajahmu muncul di otakku, ada perasaan rindu yang tidak benar-benar aku ungkapkan. Rindu yang kudiamkan, terlalu sibuk dalam penantian hingga  berakhir pada air mata. Apakah kau tahu hal itu? Tenu tidak, kau tidak memedulikanku sedalam aku memedulikanmu. Tak ada cinta dimatamu, sedalam cinta yang kupunya hanya untukmu. Tapi, dengan kebutaan dan kebisuan yang ku punya, aku masih ingin mempertahankan "kita" yang sebenarnnya membuahkan sakit bagiku.

Kekhawatiranku, yang tak pernah kuceritakan padamu, tentu tak pernah kau pikirkan. Doaku yang kusebutkan tentu tak seperti doa yang selalu kamu ucapkan. Perbedaan ini sungguh membuatku seakan tak mengerti apa-apa. Ketakutanku membungkam segalanya. Apakah kamu pantas diperjuangkan sejauh ini? 

Aku ingin berhenti memperjuangkanmu. Aku lelah dihantui kabut hitam yang menodai pencarianku selama ini. Aku inginkan matahari, bukan mendung seperti ini.

Dimana kamu ketika aku inginkan kamu disini? Kemana larinnya kamu ketika aku berjuang untuk satu-satunya mahluk yang kupikir bisa memberiku kebahagiaan nyata? Seringkali kumaafkan ketidakhadiranmu, seringkali kumaklumi kesalahanmu, dan selalu kuberikan senyum terbaik ketika sesungguhnya aku ingin menangis.

Ini semua perjuanganku untuk mempertahankanmu, apakah sudah cukup menghilangkan ketidakpekaanmu? Inilah perjuangkanku, yang selama ini kau abaikan. Apakah hatimu sedikit tersentuh, hingga kau ingin datang dan membawaku pulang? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar